Raih pengetahuan baru di blog ini...
Dalam upaya mencapai kesejahteraan finansial, kita seringkali menggunakan dua pendekatan utama: active income (penghasilan aktif) dan passive income (penghasilan pasif).
Active Income mengharuskan kita untuk bekerja aktif dengan mengorbankan waktu, energi, dan pikiran. Penghasilan dari jenis ini bersifat tetap dan sebanding dengan usaha yang kita keluarkan. Semakin banyak kita bekerja, semakin banyak juga yang kita hasilkan.
Di sisi lain, Passive Income tidak menghasilkan uang secara besar dalam waktu singkat. Namun, kelebihannya terletak pada potensi akumulasi yang lama. Yang menarik dari passive income adalah kita hanya perlu bekerja sekali untuk mendapatkan penghasilan yang berulang kali. Kita bisa "menikmati tidur" sementara uang terus mengalir.
Beberapa contoh passive income yang banyak digunakan saat ini antara lain:
Tetapi, walaupun passive income menarik, active income tetap menjadi prioritas utama bagi sebagian orang. Dalam kasus active income, kita harus aktif berusaha untuk mendapatkan penghasilan. Namun, passive income memungkinkan kita untuk beristirahat sejenak sambil uang terus mengalir. Misalnya, ketika saldo Admob kita mencapai 1.300.000, penghasilan itu akan secara otomatis masuk ke rekening kita.
Mungkin Anda baru memulai dengan Adsense pada blog dan penghasilannya belum begitu besar. Tapi itu tidak masalah. Dalam passive income, setiap peningkatan pendapatan adalah langkah positif. Yang penting adalah memulai dan membiarkan uang mengalir dengan sendirinya. Prinsip utama dari passive income adalah kemampuan untuk mendapatkan penghasilan sambil tidur. Jika kita hanya bisa menghasilkan uang saat kita bekerja, maka itu termasuk active income.
Meskipun saluran YouTube Anda mungkin belum monetisasi, jangan khawatir. Suatu hari nanti Anda akan mencapainya. Yang penting sekarang adalah terus mengisi konten-konten yang menarik.
Mengapa kita berinteraksi di internet? Karena kita percaya bahwa interaksi ini pada akhirnya akan menghasilkan penghasilan. Jika interaksi tersebut belum menghasilkan, maka kita perlu memikirkan cara untuk mengubahnya menjadi passive income. Ini adalah tugas yang menantang, seperti yang Anda sebutkan dengan Facebook, Instagram, dan Twitter. Sampai saat ini, Anda mungkin belum menemukan cara untuk mengubah interaksi tersebut menjadi penghasilan pasif, tetapi jangan pernah berhenti mencari peluang baru.
Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, kita dapat membangun fondasi keuangan yang kuat dan berkelanjutan. Active income memberi kita stabilitas dan kemampuan untuk berinvestasi dalam passive income. Passive income, di sisi lain, memberikan kita kebebasan dan kesempatan untuk meraih kesejahteraan finansial dalam jangka panjang.
Teruslah berusaha dan berinovasi dalam mencari peluang passive income, sambil menjaga active income tetap produktif. Dengan begitu, kita dapat meraih tujuan finansial kita dengan lebih efektif dan efisien. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat bagi Anda dalam mencapai keuangan yang lebih baik.
ProCapita Head Hunter di Jakarta yang Memberikan Solusi Rekrutmen Berkelas
AdMob
Ngapain Mantengin Chart Crypto?
Penerapan Dollar Cost Averaging dengan Tepat
Dompet Crypto: Mengapa Kamu Perlu Mempunyai Satu?
Mengapa Strategi Beli dan Endap (Hold) dalam Investasi Cryptocurrency Bisa Efektif
Cara Cuan dari Crypto Tanpa Ribet
ApeCoin
Membeli Crypto dengan Melihat Momen
Berinvestasi tu Seperti Investor Emas
Berapa Sih Biaya Transaksi Crypto?
Menggandakan Uang Secara Otomatis
Maksimalkan Profit Anda di Dunia Cryptocurrency dengan Take Profit 3%
Menampilkan Chart Crypto Secara Otomatis
Membeli Jutaan Crypto Secara Otomatis
Strategi Investasi Crypto
Cara Tepat Investasi
Cara Trading Crypto dengan Santai
Mencapai Keuangan yang Lebih Baik: Mengenal Active Income dan Passive Income
Cara Cepat Kaya dari Online